Selamat malam..
Selamat membaca..
Jangan lupa klik tanda bintang dipojok kanan bawahđ
Gus Awe tersenyum ketika Afifah, adik sepersusuannya datang menghampirinya yang sedang menunggu di depan mobil.
Mereka memang di tugaskan pak kyai Hadi untuk menjemput sahabat abah mereka yang baru datang dari Singapore untuk berkunjung.
Maka dari itu Afifah menutup kelas lebih cepat.
“Bagaimana satu minggu didhalem” tanya Afifah.
“Yaa lumayan lah” jawab lelaki berjubah hitam yang tak lain adalah Gus Awe.
“Lumayan apa?” tanya Afifah lagi.
“Lumayan merepotkan.” Keduanya tergelak bersamaan, sebelum akhirnya Awe melajukan mobilnya.
Di hari yang sama, pada jam yang berbeda.
Pukul 15.20 Eli merapikan shaf nya saat mahasiswa dan mahasiswi Bec melaksanakan sholat ashar berjamaah di mushola kampus.
Salah satu mahasiswa yang telah menyelesaikan iqomahnya tampak tengah mempersilahkan seseorang untuk menjadi imam sholat.
Eli berjinjit mencoba mengintip siapa yang akan menjadi imam sholat.
Seketika jantung Eli kembali berdebar dengan keras, setelah melihat siapa yang maju ketempat imam.
“Allohuakbar.. ” terdengar lelaki itu memulai takbiratul ihram.
Eli tidak bisa fokus, membaca niat sholat ashar saja berganti menjadi niat sholat isya.
Sampai akhirnya dia beristigfar dan mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.
Satu persatu mahasiswa dan mahasiswi mulai meninggalkan mushola, terlihat gus Awe masih terus memutar tasbihnya dengan tenang.
Eli menatapnya dari tempat dia duduk, tangannya keatas yaAlloh ,bisakah aku mengenalnya lebih dekat. Batinnya dalam doa.
Jantungnya masih sama, berdetak dengan kerasnya.
“Issh ,Eli pelan-pelan!” Peringat Niken ketika melihat Eli minum dengan rakusnya.
Eli meletakkan botol kosong minumnya didepannya.
Tangannya meraba kembali detak jantungnya.
“Kamu kenapa El?” tanya Niken. “
“Entah kenapa, kaya nya dari kemaren jantung aku sedikit bermasalah.”
“Maksudnya?” tanya Niken sambil mengangkat alis.
“Debarannya kencang banget, sampai sakit aku.”
“Ooo, itu sih tanda-tanda jatuh cinta..” goda Niken.
” Astagfirlloh, jatuh cinta sama siapa coba?”
“Siapa tau disini ada akhi yang buat kamu bisa jatuh cinta?”
“Mana ada!!” seru Eli.
Ada, lelaki tadi. Jawab batin Eli.
“Astagfirlloh” Ucap Eli sambing geleng-geleng kepala.
Membuat Niken yang melihatnya pun sukses sarimi isi dua terbengong sendiri.
To be continue…
