Selamat sore...
Selamat membaca..
Jangan lupa klik bintang pojok kananš
Eli dan Niken masuk keruang kelas setelah selesai pembacaan Al-Kahfi.
Ruangan untuk mahasiswa dan mahasiswi kelas 2 Emphatic.
Seorang wanita cantik memasuki ruangan kelas.
Tampilan yang anggun dengan jilbab birunya menjelaskan dengan jelas profesinya.
Dosen
Ralat, Asisten Dosen.
Bisik-bisik pun dihentikan.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya” sapanya dengan senyuman yang ramah.
“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh” Jawab seisi kelas serempak.
“Apa kabarnya adik-adik dipagi hari ini?” tanya nya lagi.
Kenapa adik-adik? Karena beliau memang kakak tingkat mereka. Akan tetapi karena kecerdasannya dia sudah dijadikan asisten dosen di Bec.
“Alhamdulillah luar biasa Allohu Akbar” jawab mereka lagi.
“Nahā¦yang cawu 1 nya sudah belajar bareng saya ,sudah paham saya ya, nama saya Siti Afifah biasa dipanggil oleh teman-teman kalian Miss. Fifah”ujarnya dengan ramah.
“Sekarang yang baru ketemu saya ada berapa orang?”
Beberapa dari mereka mulai mengacungkan tangan, ikhwan ataupun akhwat tak terkecuali Eli.
“Baiklah, kita mulai perkenalan dulu ya, bisa maju kedepan?”
Empat ikhwan dan dua akhwat beranjak kedepan kelas, berbaris dengan rapi.
Eli berada dideretan paling ujung sebelah kanan, tepat disebelah pintu.
Satu persatu mulai memperkenalkan diri, hingga tiba pada bagian Eli.
Belum sempat Eli memperkenalkan diri, terdengar salam dan bunyi ketukan pintu dari samping tempat Eli berdiri.
Si dosen melihat keluar lalu tersenyum.
” Sebentar ya!” ujar si dosen sambil bergegas keluar.
Mahasiswa dan mahasiswi,mereka ikut menengok keluar.
Seketika para mahasiswi heboh karena melihat seorang laki-laki yang sangat tampan ,yang belum pernah mereka lihat sebelumnya sedang berbicara dengang dosen mereka.
“OMG, helloo.. Itu siapanya Miss Fifah ganteng banget?” tanya Lestri heboh.
Yang lain pun ikut bertanya-tanya.
Berbeda dengan yang lain, Eli justru tertegun dengan hati yang masih berdebar karena akhirnya melihat dengan jelas rupa laki-laki yang membaca surat Al-Kahfi tadi pagi.
“Astagfirllor.” dia tersadar lalu mengucap istigfar berulang kali.
Lalu dia menghela nafas pelan. Memfokuskan pandangannya kedepan, tidak lagi keluar kelas.
Hampir sepuluh menit mahasiswa dan mahasiswi menunggu.
Namun setelah sang dosen masuk kembali ke ruang kelas, beliau malah membubarkan barisan yang masih berdiri sambil menutup kelas dengan ucapan salam.
Eli menarik langkahnya, beranjak ketempat duduknya semula.
“Aku mau ke perpus.” ucap Eli berdiri dari duduknya sambil membawa beberapa buku.
“Sendiri El? ” tanya Niken.
“Iya.” jawabnya.
Eli berjalan di sepanjang koridor menuju perpustakaan Bec, ketika dia tiba di lobby Bec langkahnya terhenti perlahan.
Dia melihat laki-laki itu lagi. Laki-laki yang mempunyai raut wajah yang sempurna dengan kulit putihnya, sedang tersenyum dengan manis didepan mobil.
Sekali lagi jantung Eli berdebar keras. Dia memeluk bukunya dengan erat untuk menyamarkan bunyi detak jantungnya.
Namun, detak jantungnya berhenti perlahan seiring mendekatnya seseorang menuju lelaki itu, seseorang yang menjadi objek lelaki itu tersenyum manis.
Tiba-tiba Eli berfikir hal yang sama seperti teman-temannya, penasaran ada hubungan apa Miss Fifah dengan laki-laki itu.
To be continue…
Tebak siapa yang dimaksud laki-laki itu?



NGAKAKš
SukaDisukai oleh 1 orang
Lanjutkan qaqa
SukaSuka
Asyiaap
SukaSuka